GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI SMA PEMBANGUNAN KOTA BUKITTINGGI

Authors

  • Media Fitri Universitas Mohammad Natsir, Bukittinggi
  • Yellyta Ulsafitri Universitas Mohammad Natsir, Bukittinggi
  • Alfiya Rambe Universitas Mohammad Natsir, Bukittinggi

Keywords:

Burnout, Perawat, Organisasi, Kepemimpinan

Abstract

WHO telah menetapkan burnout sebagai fenomena kelelahan bekerja dan mengklasifikasikannya ke dalam penyakit internasional terbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis kelamin, masa kerja, komitmen organisasi, dan gaya kepemimpinan dengan kejadian Burnout pada perawat di RS P.P tahun 2019. Metode penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional untuk menganalisis hubungan jenis kelamin, masa kerja, komitmen organisasi, dan gaya kepemimpinan dengan kejadian burnout. Sampel terdiri dari 93 perawat yang diambil dengan teknik Proportional Stratified Random Sampling. Penelitian berlangsung dari bulan November hingga Desember 2019. Hasil menunjukkan persentase perawat perempuan 86% dan laki-laki 14%, masa kerja ≥ 10 tahun 62,4% dan < 10 tahun 37,6%, komitmen organisasi tinggi 39,8% dan rendah 60,2%, gaya kepemimpinan baik 37,6% dan buruk 62,4%, dan kejadian burnout sebesar 50,5%. Jenis kelamin berhubungan signifikan dengan kejadian burnout (p = 0,04). Hasil telitian mendapatkan laki-laki berisiko 3,8 kali mengalami burnout dibandingkan rekan kerjanya yang wanita. Diduga sebagai penyebabnya yaitu laki-laki jarang menyalurkan rasa stres mereka dan sulit untuk berosialisasi atau terbuka ketika membicarakannya. Faktor psikososial hanya beban kerja berhubungan dengan burnout, di mana beban kerja berat sebagai faktor risiko.

Downloads

Published

01-07-2022